Sabtu, 26 Oktober 2013

Cara menghilangkan bekas jerawat denagn cepat


1. Menggunakan Lidah Buaya
Banyak dari hasil penelitian bahwa lidah buaya memang sangat baik untuk kesehatan rambut, tapi lidah buaya juga bisa menghilangkan jerawat. Cara menghilangkan jerawat dengan lidah buaya ini juga cukup mudah. Caranya,  potong beberapa bagian dari lidah buaya dan buang kulit luarnya, oleskan cairan lidah buaya di bagian wajah yang berjerawat seiap pagi dan sore.

2. Menggunakan Putih Telur
Cara menghilangkan jerawat dengan bahan yang satu ini cukup mudah, pisahkan putih telur lalu kita kocok hingga berbusa. Oleskan di bagian wajah yang terkena jerawat kemudian diamkan selama kurang lebih 15 menit. Putih telur tersebut akan menyerap minyak yang dapat menyebabkan jerawat sampai akhirnya jerawat pun menghilang.

3. Menggunakan Pasta Gigi
Pasta gigi pastinya bermanfaat untuk membersihkan gigi, namun cara menghilangkan jerawat juga bisa dengan menggunakan pasta gigi. Caranya, sebelum tidur kita hanya cukup mengoleskan pasta gigi di sekitar wajah yang berjerawat, lalu biarkan sampai pagi dan bilas menggunakan air bersih.

4. Menggunakan Jeruk Nipis
Tidak dipungkiri memang buah-buahan memberikan banyak manfat bagi kesehatan kita, termasuk dalam cara menghilangkan jerawat yang menggunakan jeruk nipis. Kandungan citric acid yang terdapat pada jeruk nipis dapat memindahkan sel-sel kulit mati yang akan menyebabkan jerawat. Dengan membuat ramuan jeruk nipis yang dicampur dengan air mawar mampu untuk menghilangkan jerawat. Caranya, campurkan perasan lemon dengan air mawar dan oleskan di bagian wajah yang berjerawat, diamkan selama 10 sampai 15 menit kemudian bilas dengan air hangat. Pemakaian secara rutin selama 15 hari dapat memberikan hasil yang lebih maksimal.

5. Menggunakan Tomat
Salah satu jenis tanaman yang bisa dikatakan buah dan juga sayuran ini memang memiliki banyak khasiat, selain bisa untuk menghilangkan komedo, ternyata tomat juga bisa menghilangkan jerawat dan bekas jerawat. Cara menghilangkan jerawat dengan comat adalah kita hanya cukup mengiris tomat dan kemudian dioleskan lalu tempelkan di bagian wajah yang terkena jerawat, tunggu dan diamkan selama 15 menit. Untuk lebih memuaskan lakukan cara ini kurang lebih selama satu bulan.

6. Menggunakan Bawang Putih
Cara menghilangkan jerawat dengan bawang putih bisa dengan dua pilihan. Pilihan pertama adalah dengan menumbuk sampai halus dua atau lebih bawang putih dan kemudian dioleskan di sekitar wajah yang terdapat jerawat, diamkan selama 10 menit lalu bilas sampai bersih. Pilihan kedua, dengan memakan satu atau lebih bawang putih di setiap harinya. Banyak yang mengatakan bahwa cara menghilangkan jerawat ini cukup efektif, namun memang kita harus tahan dengan bau bawang putih yang cukup menyengat.

Makalah Pendidikan dan Moral di Indonesia


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Indonesia semakin hari kualitasnya makin rendah. Berdasarkan Survey United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di Negara-negara berkembang di Asia Pacific, Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para guru, kulitasnya berada pada level 14 dari 14 negara berkembang.
Salah satu faktor rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah karena lemahnya para guru dalam menggali potensi anak. Para pendidik seringkali memaksakan kehendaknya tanpa pernah memperhatikan kebutuhan, minat dan bakat yang dimiliki siswanya. Kelemahan para pendidik kita, mereka tidak pernah menggali masalah dan potensi para siswa. Pendidikan seharusnya memperhatikan kebutuhan anak bukan malah memaksakan sesuatu yang membuat anak kurang nyaman dalam menuntut ilmu. Proses pendidikan yang baik adalah dengan memberikan kesempatan pada anak untuk kreatif. Itu harus dilakukan sebab pada dasarnya gaya berfikir anak tidak bisa diarahkan.
Selain kurang kreatifnya para pendidik dalam membimbing siswa, kurikulum yang sentralistik membuat potret pendidikan semakin buram. Kurikulum hanya didasarkan pada pengetahuan pemerintah tanpa memperhatikan kebutuhan masyarakat. Lebih parah lagi,pendidikan tidak mampu menghasilkan lulusan yang kreatif. Ini salahnya, kurikulum dibuat di Jakarta dan tidak memperhatikan kondisi di masyarakat bawah. Jadi, para lulusan hanya pintar cari kerja dan tidak pernah bisa menciptakan lapangan kerja sendiri, padahal lapangan pekerjaan yang tersedia terbatas. Kualitas pendidikanIndonesia sangat memprihatinkan. Berdasarkan analisa dari badanpendidikan dunia (UNESCO), kualitas para guru Indonesia menempati peringkat terakhir dari 14 negara berkembang di Asia Pacifik. Posisi tersebut menempatkan negeri agraris ini dibawah Vietnam yang negaranya baru merdeka beberapa tahun lalu. Sedangkan untuk kemampuan membaca, Indonesia berada pada peringkat 39 dari 42 negara berkembang di dunia. Lemahnya input quality, kualitas guru kita ada diperingkat 14 dari 14 negara berkembang. Ini juga kesalahan negara yang tidak serius untuk meningkatkan kualitaspendidikan. Dari sinilah penulis mencoba untuk membahas lebih dalam mengenai pendidikan di Indonesia dan segala dinamikanya.
B. Pembatasan Masalah
Dari uraian di atas dilihat begitu kompleksnya permasalahan dalam pendidikan yang ada di Indonesia. Oleh karena itu Penulis membatasi beberapa masalah dalam penulisan makalah dengan “Masalah-masalah mendasar pendidikan di Indonesia, Kualitas pendidikan di Indonesia, dan Solusi Pendidikan di Indonesia.
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan
Sesuai dengan pembatasan masalah di atas, maka tujuan penulisan adalah untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang terjadi pada pendidikan di Indoensia yang dillihat dari kualitas pendidikannya semakin hari semakin menurun.
2. Manfaat
Dari penulisan ini diharapkan mendatangkan manfaat berupa penambahan pengetahuan serta wawasan penulis kepada pembaca tentang keadaan pendidikan sekarang ini sehingga kita dapat mencari solusinya secara bersama agar pendidikan di masa yang akan dapat meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas yang diberikan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Sebelum kita membahas mengenai permasalahan-permasalahanpendidikan di Indonesia, sebaiknya kita melihat definisi dari pendidikanitu sendiri terlebih dahulu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,pendidikan berasal dari kata dasar didik (mendidik), yaitu memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan pendidikan mempunyai pengertian yaitu proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik.
Ki Hajar Dewantara, sebagai Tokoh Pendidikan Nasional Indonesia, peletak dasar yang kuat pendidkan nasional yang progresif untuk generasi sekarang dan generasi yang akan datang merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut :
Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelektual dan tubuh anak); dalam Taman Siswa tidak boleh dipisahkan bagian-bagian itu agar supaya kita memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan, kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik, selaras dengan dunianya (Ki Hajar Dewantara, 1977:14)
Dari etimologi dan analisis pengertian pendidikan di atas, secara singkat pendidikan dapat dirumuskan sebagai tuntunan pertumbuhan manusia sejak lahir hingga tercapai kedewasaan jasmani dan rohani, dalam interaksi dengan alam dan lingkungan masyarakatnya.
Pendidikan merupakan proses yang terus menerus, tidak berhenti. Di dalam proses pendidikan ini, keluhuran martabat manusia dipegang erat karena manusia (yang terlibat dalam pendidikan ini) adalah subyek dari pendidikan. Karena merupakan subyek di dalampendidikan, maka dituntut suatu tanggung jawab agar tercapai suatu hasil pendidikan yang baik. Jika memperhatikan bahwa manusia itu sebagai subyek dan pendidikan meletakkan hakikat manusia pada hal yang terpenting, maka perlu diperhatikan juga masalah otonomi pribadi. Maksudnya adalah, manusia sebagai subyek pendidikan harus bebas untuk “ada” sebagai dirinya yaitu manusia yang berpribadi, yang bertanggung jawab.
Hasil dari pendidikan tersebut yang jelas adalah adanya perubahan pada subyek-subyek pendidikan itu sendiri. Katakanlah dengan bahasa yang sederhana demikian, ada perubahan dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Tetapi perubahan-perubahan yang terjadi setelah proses pendidikan itu tentu saja tidak sesempit itu. Karena perubahan-perubahan itu menyangkut aspek perkembangan jasmani dan rohani juga.
Melalui pendidikan manusia menyadari hakikat dan martabatnya di dalam relasinya yang tak terpisahkan dengan alam lingkungannya dan sesamanya. Itu berarti, pendidikan sebenarnya mengarahkan manusia menjadi insan yang sadar diri dan sadar lingkungan. Dari kesadarannya itu mampu memperbarui diri dan lingkungannya tanpa kehilangan kepribadian dan tidak tercerabut dari akar tradisinya.
BAB III
PEMABAHASAN
A. Masalah Mendasar Pendidikan di Indonesia
Bagi orang-orang yang berkompeten terhadap bidang pendidikan akan menyadari bahwa dunia pendidikan kita sampai saat ini masih mengalami “sakit”. Dunia pendidikan yang “sakit” ini disebabkan karena pendidikan yang seharusnya membuat manusia menjadi manusia, tetapi dalam kenyataannya seringkali tidak begitu. Seringkalipendidikan tidak memanusiakan manusia. Kepribadian manusia cenderung direduksi oleh sistem pendidikan yang ada.
Masalah pertama adalah bahwa pendidikan, khususnya di Indonesia, menghasilkan “manusia robot”. Kami katakan demikian karenapendidikan yang diberikan ternyata berat sebelah, dengan kata lain tidak seimbang. Pendidikan ternyata mengorbankan keutuhan, kurang seimbang antara belajar yang berpikir (kognitif) dan perilaku belajar yang merasa (afektif). Jadi unsur integrasi cenderung semakin hilang, yang terjadi adalah disintegrasi. Padahal belajar tidak hanya berfikir. Sebab ketika orang sedang belajar, maka orang yang sedang belajar tersebut melakukan berbagai macam kegiatan, seperti mengamati, membandingkan, meragukan, menyukai, semangat dan sebagainya. Hal yang sering disinyalir ialah pendidikan seringkali dipraktekkan sebagai sederetan instruksi dari guru kepada murid. Apalagi dengan istilah yang sekarang sering digembar-gemborkan sebagai “pendidikanyang menciptakan manusia siap pakai. Dan “siap pakai” di sini berarti menghasilkan tenaga-tenaga yang dibutuhkan dalam pengembangan dan persaingan bidang industri dan teknologi. Memperhatikan secara kritis hal tersebut, akan nampak bahwa dalam hal ini manusia dipandang sama seperti bahan atau komponen pendukung industri. Itu berarti, lembaga pendidikan diharapkan mampu menjadi lembaga produksi sebagai penghasil bahan atau komponen dengan kualitas tertentu yang dituntut pasar. Kenyataan ini nampaknya justru disambut dengan antusias oleh banyak lembaga pendidikan.
Masalah kedua adalah sistem pendidikan yang top-down (dari atas ke bawah) atau kalau menggunakan istilah Paulo Freire (seorang tokoh pendidik dari Amerika Latin) adalah pendidikan gaya bank. Sistempendidikan ini sangat tidak membebaskan karena para peserta didik (murid) dianggap manusia-manusia yang tidak tahu apa-apa. Guru sebagai pemberi mengarahkan kepada murid-murid untuk menghafal secara mekanis apa isi pelajaran yang diceritakan. Guru sebagai pengisi dan murid sebagai yang diisi. Otak murid dipandang sebagai safe deposit box, dimana pengetahuan dari guru ditransfer kedalam otak murid dan bila sewaktu-waktu diperlukan, pengetahuan tersebut tinggal diambil saja. Murid hanya menampung apa saja yang disampaikan guru.
Jadi hubungannya adalah guru sebagai subyek dan murid sebagai obyek. Model pendidikan ini tidak membebaskan karena sangat menindas para murid. Freire mengatakan bahwa dalam pendidikangaya bank pengetahuan merupakan sebuah anugerah yang dihibahkan oleh mereka yang menganggap dirinya berpengetahuan kepada mereka yang dianggap tidak mempunyai pengetahuan apa-apa.
Yang ketiga, dari model pendidikan yang demikian maka manusia yang dihasilkan pendidikan ini hanya siap untuk memenuhi kebutuhan zaman dan bukannya bersikap kritis terhadap zamannya. Manusia sebagai objek (yang adalah wujud dari dehumanisasi) merupakan fenomena yang justru bertolak belakang dengan visi humanisasi, menyebabkan manusia tercerabut dari akar-akar budayanya (seperti di dunia Timur/Asia). Bukankah kita telah sama-sama melihat bagaimana kaum muda zaman ini begitu gandrung dengan hal-hal yang berbau Barat? Oleh karena itu strategi pendidikan di Indonesia harus terlebur dalam “strategi kebudayaan Asia”, sebab Asia kini telah berkembang sebagai salah satu kawasan penentu yang strategis dalam bidang ekonomi, sosial, budaya bahkan politik internasional. Bukan bermaksud anti-Barat kalau hal ini penulis kemukakan. Melainkan justru hendak mengajak kita semua untuk melihat kenyataan ini sebagai sebuah tantangan bagi dunia pendidikan kita. Mampukah kita menjadikan lembaga pendidikan sebagai sarana interaksi kultural untuk membentuk manusia yang sadar akan tradisi dan kebudayaan serta keberadaan masyarakatnya sekaligus juga mampu menerima dan menghargai keberadaan tradisi, budaya dan situasi masyarakat lain? Dalam hal ini, makna pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara menjadi sangat relevan untuk direnungkan.
B. Kualitas Pendidikan di Indonesia
Ada dua faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan, khususnya diIndonesia yaitu :
- Faktor internal, meliputi jajaran dunia pendidikan baik itu DepartemenPendidikan NasionalDinas Pendidikan daerah, dan juga sekolah yang berada di garis depan.Dalam hal ini,interfensi dari pihak-pihak yang terkait sangatlah dibutuhkan agar pendidikan senantiasa selalu terjaga dengan baik.
- Faktor eksternal, adalah masyarakat pada umumnya.Dimana,masyarakat merupakan ikon pendidikan dan merupakan tujuan dari adanya pendidikan yaitu sebagai objek daripendidikan.
Banyak faktor-faktor yang menyebabkan kualitas pendidikan di Indonesia semakin terpuruk. Faktor-faktor tersebut yaitu :
1. Rendahnya Kualitas Sarana Fisik
Untuk sarana fisik misalnya, banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi kita yang gedungnya rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan tidak lengkap. Sementara laboratorium tidak standar, pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya. Bahkan masih banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan, tidak memiliki laboratorium dan sebagainya.
2. Rendahnya Kualitas Guru
Keadaan guru di Indonesia juga amat memprihatinkan. Kebanyakan guru belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya sebagaimana disebut dalam pasal 39 UU No 20/2003 yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan pelatihan, melakukan penelitian dan melakukan pengabdian masyarakat.
Kendati secara kuantitas jumlah guru di Indonesia cukup memadai, namun secara kualitas mutu guru di negara ini, pada umumnya masih rendah. Secara umum, para guru di Indonesia kurang bisa memerankan fungsinya dengan optimal, karena pemerintah masih kurang memperhatikan mereka, khususnya dalam upaya meningkatkan profesionalismenya. Secara kuantitatif, sebenarnya jumlah guru di Indonesia relatif tidak terlalu buruk. Apabila dilihat ratio guru dengan siswa, angka-angkanya cukup bagus yakni di SD 1:22, SLTP 1:16, dan SMU/SMK 1:12. Meskipun demikian, dalam hal distribusi guru ternyata banyak mengandung kelemahan yakni pada satu sisi ada daerah atau sekolah yang kelebihan jumlah guru, dan di sisi lain ada daerah atau sekolah yang kekurangan guru. Dalam banyak kasus, ada SD yang jumlah gurunya hanya tiga hingga empat orang, sehingga mereka harus mengajar kelas secara paralel dan simultan.
Bila diukur dari persyaratan akademis, baik menyangkutpendidikan minimal maupun kesesuaian bidang studi dengan pelajaran yang harus diberikan kepada anak didik, ternyata banyak guru yang tidak memenuhi kualitas mengajar (under quality).
Hal itu dapat dibuktikan dengan masih banyaknya guru yang belum sarjana, namun mengajar di SMU/SMK, serta banyak guru yang mengajar tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki. Keadaan seperti ini menimpa lebih dari separoh guru di Indonesia, baik di SD, SLTP dan SMU/SMK. Artinya lebih dari 50 persen guru SD, SLTP dan SMU/SMK di Indonesia sebenarnya tidak memenuhi kelayakan mengajar. Dengan kondisi dan situasi seperti itu, diharapkan pendidikan yang berlangsung di sekolah harus secara seimbang dapat mencerdaskan kehidupan anak dan harus menanamkan budi pekerti kepada anak didik. “Sangat kurang tepat bila sekolah hanya mengembangkan kecerdasan anak didik, namun mengabaikan penanaman budi pekerti kepada para siswanya.
Walaupun guru dan pengajar bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan pendidikan tetapi, pengajaran merupakan titik sentral pendidikan dan kualifikasi, sebagai cermin kualitas, tenaga pengajar memberikan andil sangat besar pada kualitas pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya. Kualitas guru dan pengajar yang rendah juga dipengaruhi oleh masih rendahnya tingkat kesejahteraan guru.
3. Rendahnya Kesejahteraan Guru
Rendahnya kesejahteraan guru mempunyai peran dalam membuat rendahnya kualitas pendidikan Indonesia. Dengan pendapatan yang rendah, terang saja banyak guru terpaksa melakukan pekerjaan sampingan. Ada yang mengajar lagi di sekolah lain, memberi les pada sore hari, menjadi tukang ojek, pedagang mie rebus, pedagang buku/LKS, pedagang pulsa ponsel, dan sebagainya.
Dengan adanya UU Guru dan Dosen, barangkali kesejahteraan guru dan dosen (PNS) agak lumayan. Pasal 10 UU itu sudah memberikan jaminan kelayakan hidup. Di dalam pasal itu disebutkan guru dan dosen akan mendapat penghasilan yang pantas dan memadai, antara lain meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan profesi, dan/atau tunjangan khusus serta penghasilan lain yang berkaitan dengan tugasnya. Mereka yang diangkat pemkot/pemkab bagi daerah khusus juga berhak atas rumah dinas.
Tapi, kesenjangan kesejahteraan guru swasta dan negeri menjadi masalah lain yang muncul. Di lingkungan pendidikanswasta, masalah kesejahteraan masih sulit mencapai taraf ideal. Diberitakan Pikiran Rakyat 9 Januari 2006, sebanyak 70 persen dari 403 PTS di Jawa Barat dan Banten tidak sanggup untuk menyesuaikan kesejahteraan dosen sesuai dengan amanat UU Guru dan Dosen.
4. Rendahnya Prestasi Siswa
Dengan keadaan yang demikian itu (rendahnya sarana fisik, kualitas guru, dan kesejahteraan guru) pencapaian prestasi siswa pun menjadi tidak memuaskan. Sebagai misal pencapaian prestasi fisika dan matematika siswa Indonesia di dunia internasional sangat rendah. Menurut Trends in Mathematic and Science Study (TIMSS) 2003 (2004), siswa Indonesia hanya berada di ranking ke-35 dari 44 negara dalam hal prestasi matematika dan di ranking ke-37 dari 44 negara dalam hal prestasi sains. Dalam hal ini prestasi siswa kita jauh di bawah siswa Malaysia dan Singapura sebagai negara tetangga yang terdekat.
Dalam hal prestasi, 15 September 2004 lalu United Nations for Development Programme (UNDP) juga telah mengumumkan hasil studi tentang kualitas manusia secara serentak di seluruh dunia melalui laporannya yang berjudul Human Development Report 2004. Di dalam laporan tahunan ini Indonesia hanya menduduki posisi ke-111 dari 177 negara. Apabila dibanding dengan negara-negara tetangga saja, posisi Indonesia berada jauh di bawahnya.
Dalam skala internasional, menurut Laporan Bank Dunia (Greaney,1992), studi IEA (Internasional Association for the Evaluation of Educational Achievement) di Asia Timur menunjukan bahwa keterampilan membaca siswa kelas IV SD berada pada peringkat terendah. Rata-rata skor tes membaca untuk siswa SD: 75,5 (Hongkong), 74,0 (Singapura), 65,1 (Thailand), 52,6 (Filipina), dan 51,7 (Indonesia).
Anak-anak Indonesia ternyata hanya mampu menguasai 30% dari materi bacaan dan ternyata mereka sulit sekali menjawab soal-soal berbentuk uraian yang memerlukan penalaran. Hal ini mungkin karena mereka sangat terbiasa menghafal dan mengerjakan soal pilihan ganda.
Selain itu, hasil studi The Third International Mathematic and Science Study-Repeat-TIMSS-R, 1999 (IEA, 1999) memperlihatkan bahwa, diantara 38 negara peserta, prestasi siswa SLTP kelas 2 Indonesia berada pada urutan ke-32 untuk IPA, ke-34 untuk Matematika. Dalam dunia pendidikan tinggi menurut majalah Asia Week dari 77 universitas yang disurvai di asia pasifik ternyata 4 universitas terbaik di Indonesia hanya mampu menempati peringkat ke-61, ke-68, ke-73 dan ke-75.
5. Kurangnya Pemerataan Kesempatan Pendidikan
Kesempatan memperoleh pendidikan masih terbatas pada tingkat Sekolah Dasar. Data Balitbang Departemen PendidikanNasional dan Direktorat Jenderal Binbaga Departemen Agama tahun 2000 menunjukan Angka Partisipasi Murni (APM) untuk anak usia SD pada tahun 1999 mencapai 94,4% (28,3 juta siswa). Pencapaian APM ini termasuk kategori tinggi. Angka Partisipasi Murni Pendidikan di SLTP masih rendah yaitu 54, 8% (9,4 juta siswa). Sementara itu layanan pendidikan usia dini masih sangat terbatas. Kegagalan pembinaan dalam usia dini nantinya tentu akan menghambat pengembangan sumber daya manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu diperlukan kebijakan dan strategi pemerataan pendidikan yang tepat untuk mengatasi masalah ketidakmerataan tersebut.
6. Rendahnya Relevansi Pendidikan dengan Kebutuhan
Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya lulusan yang menganggur. Data BAPPENAS (1996) yang dikumpulkan sejak tahun 1990 menunjukan angka pengangguran terbuka yang dihadapi oleh lulusan SMU sebesar 25,47%, Diploma/S0 sebesar 27,5% dan PT sebesar 36,6%, sedangkan pada periode yang sama pertumbuhan kesempatan kerja cukup tinggi untuk masing-masing tingkat pendidikan yaitu 13,4%, 14,21%, dan 15,07%. Menurut data Balitbang Depdiknas 1999, setiap tahunnya sekitar 3 juta anak putus sekolah dan tidak memiliki keterampilan hidup sehingga menimbulkan masalah ketenagakerjaan tersendiri. Adanya ketidakserasian antara hasil pendidikan dan kebutuhan dunia kerja ini disebabkan kurikulum yang materinya kurang funsional terhadap keterampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik memasuki dunia kerja.
7. Mahalnya Biaya Pendidikan
Pendidikan bermutu itu mahal. Kalimat ini sering muncul untuk menjustifikasi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Orang miskin tidak boleh sekolah.
Untuk masuk TK dan SDN saja saat ini dibutuhkan biaya Rp 500.000, sampai Rp 1.000.000. Bahkan ada yang memungut di atas Rp 1 juta. Masuk SLTP/SLTA bisa mencapai Rp 1 juta sampai Rp 5 juta.
Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang menerapkan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah). MBS di Indonesia pada realitanya lebih dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana. Karena itu, Komite Sekolah/Dewan Pendidikan yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan adanya unsur pengusaha.
Asumsinya, pengusaha memiliki akses atas modal yang lebih luas. Hasilnya, setelah Komite Sekolah terbentuk, segala pungutan uang selalu berkedok, “sesuai keputusan Komite Sekolah”. Namun, pada tingkat implementasinya, ia tidak transparan, karena yang dipilih menjadi pengurus dan anggota Komite Sekolah adalah orang-orang dekat dengan Kepala Sekolah. Akibatnya, Komite Sekolah hanya menjadi legitimator kebijakan Kepala Sekolah, dan MBS pun hanya menjadi legitimasi dari pelepasan tanggung jawab negara terhadappermasalahan pendidikan rakyatnya.
Kondisi ini akan lebih buruk dengan adanya RUU tentang Badan Hukum Pendidikan (RUU BHP). Berubahnya statuspendidikan dari milik publik ke bentuk Badan Hukum jelas memiliki konsekuensi ekonomis dan politis amat besar. Dengan perubahan status itu Pemerintah secara mudah dapat melemparkan tanggung jawabnya atas pendidikan warganya kepada pemilik badan hukum yang sosoknya tidak jelas. Perguruan Tinggi Negeri pun berubah menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Munculnya BHMN dan MBS adalah beberapa contoh kebijakan pendidikan yang kontroversial. BHMN sendiri berdampak pada melambungnya biayapendidikan di beberapa Perguruan Tinggi favorit.
Privatisasi atau semakin melemahnya peran negara dalam sektor pelayanan publik tak lepas dari tekanan utang dan kebijakan untuk memastikan pembayaran utang. Utang luar negeri Indonesia sebesar 35-40 persen dari APBN setiap tahunnya merupakan faktor pendorong privatisasi pendidikan. Akibatnya, sektor yang menyerap pendanaan besar sepertipendidikan menjadi korban. Dana pendidikan terpotong hingga tinggal 8 persen (Kompas, 10/5/2005).
Dari APBN 2005 hanya 5,82% yang dialokasikan untukpendidikan. Bandingkan dengan dana untuk membayar hutang yang menguras 25% belanja dalam APBN (www.kau.or.id). Rencana Pemerintah memprivatisasi pendidikan dilegitimasi melalui sejumlah peraturan, seperti Undang-Undang SistemPendidikan Nasional, RUU Badan Hukum Pendidikan, Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang PendidikanDasar dan Menengah, dan RPP tentang Wajib Belajar. Penguatan pada privatisasi pendidikan itu, misalnya, terlihat dalam Pasal 53 (1) UU No 20/2003 tentang Sistem PendidikanNasional (Sisdiknas). Dalam pasal itu disebutkan, penyelenggara dan/atau satuan pendidikan formal yang didirikan oleh Pemerintah atau masyarakat berbentuk badan hukum pendidikan.
Seperti halnya perusahaan, sekolah dibebaskan mencari modal untuk diinvestasikan dalam operasional pendidikan. Koordinator LSM Education Network for Justice (ENJ), Yanti Mukhtar (Republika, 10/5/2005) menilai bahwa dengan privatisasi pendidikan berarti Pemerintah telah melegitimasi komersialisasi pendidikan dengan menyerahkan tanggung jawab penyelenggaraan pendidikan ke pasar. Dengan begitu, nantinya sekolah memiliki otonomi untuk menentukan sendiri biaya penyelenggaraan pendidikan. Sekolah tentu saja akan mematok biaya setinggi-tingginya untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu. Akibatnya, akses rakyat yang kurang mampu untuk menikmati pendidikan berkualitas akan terbatasi dan masyarakat semakin terkotak-kotak berdasarkan status sosial, antara yang kaya dan miskin.
Hal senada dituturkan pengamat ekonomi Revrisond Bawsir. Menurut dia, privatisasi pendidikan merupakan agenda Kapitalisme global yang telah dirancang sejak lama oleh negara-negara donor lewat Bank Dunia. Melalui Rancangan Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan (RUU BHP), Pemerintah berencana memprivatisasi pendidikan. Semua satuan pendidikan kelak akan menjadi badan hukumpendidikan (BHP) yang wajib mencari sumber dananya sendiri. Hal ini berlaku untuk seluruh sekolah negeri, dari SD hingga perguruan tinggi.
Bagi masyarakat tertentu, beberapa PTN yang sekarang berubah status menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN) itu menjadi momok. Jika alasannya bahwa pendidikan bermutu itu harus mahal, maka argumen ini hanya berlaku di Indonesia. Di Jerman, Prancis, Belanda, dan di beberapa negara berkembang lainnya, banyak perguruan tinggi yang bermutu namun biaya pendidikannya rendah. Bahkan beberapa negara ada yang menggratiskan biaya pendidikan.
Pendidikan berkualitas memang tidak mungkin murah, atau tepatnya, tidak harus murah atau gratis. Tetapi persoalannya siapa yang seharusnya membayarnya? Pemerintahlah sebenarnya yang berkewajiban untuk menjamin setiap warganya memperoleh pendidikan dan menjamin akses masyarakat bawah untuk mendapatkan pendidikan bermutu. Akan tetapi, kenyataannya Pemerintah justru ingin berkilah dari tanggung jawab. Padahal keterbatasan dana tidak dapat dijadikan alasan bagi Pemerintah untuk cuci tangan.
C. Solusi Pendidikan di Indonesia
Untuk mengatasi masalah-masalah, seperti rendahnya kualitas sarana fisik, rendahnya kualitas guru, dan lain-lain seperti yang telah dijelaskan diatas, secara garis besar ada dua solusi yaitu:
- Solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Seperti diketahui sistem pendidikan sangat berkaitan dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, diterapkan dalam konteks sistem ekonomi kapitalisme (mazhab neoliberalisme), yang berprinsip antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk pendanaan pendidikan.
- Solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait langsung dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas guru dan prestasi siswa.
Solusi untuk masalah-masalah teknis dikembalikan kepada upaya-upaya praktis untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Rendahnya kualitas guru, misalnya, di samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai guru melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya, diberi solusi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga dan sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya.
Maka dengan adanya solusi-solusi tersebut diharapkan pendidikandi Indonesia dapat bangkit dari keterpurukannya, sehingga dapat menciptakan generasi-generasi baru yang berSDM tinggi, berkepribadian pancasila dan bermartabat.
BAB IV
PENUTUP
Simpulan
Banyak sekali factor yang menjadikan rendahnya kualitaspendidikan di Indonesia. Factor-faktor yang bersifat teknis diantaranya adalah rendahnya kualitas guru, rendahnya sarana fisik, mahalnya biaya pendidikan, rendahnya prestasi siswa, rendahnya kesejahteraan guru, rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan, kurangnya pemerataan kesempatan pendidikan. Namun sebenarnya yang menjadi masalah mendasar dari pendidikan di Indonesia adalah sistempendidikan di Indonesia itu sendiri yang menjadikan siswa sebagai objek, sehingga manusia yang dihasilkan dari sistem ini adalah manusia yang hanya siap untuk memenuhi kebutuhan zaman dan bukannya bersikap kritis terhadap zamannya. Maka disinilah dibutuhkan kerja sama antara pemerintah dan mesyarakat untuk mengatasi segala permasalahan pendidikan di Indonesia.

Setan Jaman Sekarang







Steven Gerrard Captain Lfc














Wanita Cantik








Foto Foto Aneh Tapi Lucu






foto foto Lucu terbaru






Download Youtube Tanpa memakai Software IDM


1. Buka situs Youtube serta video yang ingin di Download
2. Copy URL pada address bar yang seperti gambar ini url video youtube tanpa software idmkeepVid langsung Cara Download Video Youtube Tanpa Software
3. setelah itu pastekan pada form dibawah ini, setelah itu klik tombol “Download
Setelah itu, maka otomatis anda akan dibawah ke situs Savefrom.net. Tunggu beberapa saat maka akan muncul link download di bawah tombol download. Klik format video yang ingin di download seperti yang ada pada gambar dibawah.
Download youtube Cara Download Video Youtube Tanpa Software
Setelah itu video dari youtube akan terdownload. Setelah itu video akan tersimpan di komputer atau laptop anda. Anda pun bisa kembali mendownload video yang lainya melalui form di atas. Semoga bermanfaat.

Liverpool fc Wallpaper Keren






Cerita Lucu dan Gokil terbaru

Ayah Saya Lebih Hebat
Suatu ketika ada Dua anak sedang berdebat tentang kehebatan ayah mereka masing-masing.

Anak A : " Ayahku lebih hebat daripada ayahmu !"

Anak B : "Oke. Tapi ibuku lebih hebat daripada ibumu !"

Anak A terdiam sejenak. Lalu menjawab, "Kamu benar. Ayah saya juga mengatakan demikian".

Cerita Lucu Nama Ambil Dari Al-quran
Doni dan Tono adalah sahabat sejati, keduanya baru saja di karuniai seorang anak. dan pada suatu saat meraka bertemu terjadilah percakapan berikut.

Doni : No, anak lo namanya siapa?
Tono : Azis, ambil dari Al-quran tuh
Doni : anak gue namanya juga ambil dari Al-quran
Tono : siapa?
Doni : Saitonirojim
#tibatibahening

Demo Di Istana presiden
- jam 10.00: penutupan jalan
- jam 10.30: kata sambutan
- jam 10.45: pembukaan acara
- jam 11.00: pembacaan orasi
- jam 12.00: istirahat (makan siang, sholat)
- jam 13.00: pembacaan orasi 2
- jam 15.30: coffee break
- jam 16.00: dorong-mendorong dan bakar ban
- jam 17.00: ramah tamah dan tanya jawab
- jam 17.30: pembagian door prize. – jam 18.00: penutupan dan foto bersama

Cerita Lucu Sariawan
Setelah Jalan jalan, Udin, memasuki pelataran sebuah rumah makan. Dia kelaparan. Dilihatnya masih ada satu tempat yang kosong, langsung dia menghampiri pelayan untuk memesan makanan. Beberapa menit kemudian pesanan pun datang dan tanpa menunggu lama dia langsung menyantap hidangan. Lagi asyiknya makan, datanglah seorang cewek cantik. Wajahnya oriental, Pakai celana pendek. Karena semua tempat penuh, cewek itu lalu bergabung semeja dengan Udin. Jadi, satu meja dua tempat duduk. Udin terpana melihat kecantikan cewek itu, sampai-sampai dia menunda santapannya. Entah kenapa, tiba-tiba Udin tersadar dan dengan reflek dia menutup mulutnya pakai kedua belah tangannya. Si cewek yang melihat tingkah aneh Udin lantas bertanya,
Ce : "Mas, kenapa nggak makan. Panas dalam ya?".
Udin : (Geleng-geleng kepala).
Ce : "Susah buang air ya?".
Udin : (Tetap geleng-geleng kepala).
Ce : "Mas pasti sariawan. Bibirnya pecah-pecah ya?".
Udin : (Sambil membuka kedua belah tangannnya dari mulutnya), ”Iya, pecahnya besar sekali".
Rupanya bibir Udin sumbing.

Cerita lucu Kaki Kambing
Dalam sebuah pelajaran matematika, Ibu guru bertanya kepada murid.

Ibu Guru : Kaki ayam ada berapa, Bonar ?
Bonar : Dua bu
Ibu Guru : Bagus, sekarang jojon, kaki kambing ada berapa ?
Jojon : Delapan Ibu Guru
Ibu Guru : Bagaimana bisa begitu ?
Jojon : Coba hitung, 2 kaki depan, 2 kaki belakang, 2
kaki kiri dan 2 kaki kanan. Kan 2+2+2+2=8
Ibu Guru : Jojon, sungguh pintar kau seperti pejabat saja.

Pasien Rsj Beli Makanan
Seorang pasien Pasien RS Jiwa membeli makanan di KFC. Dia pun berkata kepada pelayan yang cantik.

Pembeli: Mbak, nasi ayam 1 porsi dibungkus ya...
Pelayan: Iya Mas...
Pembeli: Tapi tolong nasi dan ayamnya dipisah ya Mbak..
Pelayan: Kenapa Mas...?
Pembeli: Takut nasinya dimakan ayam...
Pelayan: !@#$^&*()_+ 

Cerita Humor - Kriteria Istri Idaman
1. Seorang isteri yang cantik, pandai bersolek, memasak dan mengurus rumah adalah hal yang penting.

2. Seorang isteri yang periang, bertenaga, dapat membuat kita tertawa dan menghibur dikala duka juga penting.

3. Seorang isteri yang memahami, soleh, jujur, taat beribadah dan dapat dipercaya sangat penting.

4. Seorang isteri yang dapat memahami dan memuaskan anda secara lahir batin dan di tempat tidur juga sangatlah penting.

5. Tapi yang paling penting adalah ke empat-empat istri tersebut di atas tidak saling mengenal satu sama lain...hehehe

Cerita Lucu Pendek 2013

Suatu subuh UDIN mabuk berat habis minum Topi Miring 1 gelas campur minyak tanah 2liter.

Tiba2ga ada angin ga ada hujan udin pengen tobat trusmau shalat Subuh ke Masjid...

Didepan Masjid udin ketemu Pak Ustad. Pak Ustad yg melihat udin sempoyongan kemudian bertanya "mau ngapain ??"

" Shalat Subuh Pak Ustad.."
" Shalat Subuh berapa Raka'at?? Tanya ustad lagi,, ngetes..
" 3 Raka'at.. Jawab udin seenaknya..
" kamu pulang aja, kamu mabuk.. Kata Ustad..

Udin pun pulang, dijalan ketemu buyung pemuda yg rajin Shalat..

Udin : mau kemana lo ?
Buyung: mau ke Masjid shalat subuh..
Udin : lo mau Shalat Subuh berpa Raka'at ??
Buyung : ya 2 Raka'at lah..
Udin : mending lu pulang aja deh,,
buyung : kenapa emangnya??
Udin : gue aja yg mau Shalat Subuh 3 Raka'at diusir sama Pak Ustad.. Apa lagi loyg cuman 2 Raka'at..
Buyung : kampreet

Wakakakakakakakakakak
===============================================================
Seorang nenek menguping percakapan remaja yang lagi pacaran di taman.

Cewek: "Kamu cinta gak sama aku?"
Cowok: "Cinta donk…"
Cewek: "Kita sudah pacaran 4 bulan, apa buktinya?"
Cowok: "ABCDEFG"
Cewek: "Apa tuh?"
Cowok: "A Boy Can Do Everything For Girl…"
Cewek : ":* :*"

Kemudian... Si nenek iri & kesal, Karena sudah nikah 40 tahun nggak pernah seperti itu langsung pulang bertanya pada sikakek...

Nenek : "Pak, kamu cinta nggak sama aku?"
Kakek : "Iya lah…"
Nenek : "Buktinya apa ?"
Kakek : "Iya kita sudah bersama 40 tahun toh…"
Nenek ngotot : "Nggak bisa, aku mau bukti yang ABCDEFG".
Kakek : "Ooo buat kamu ABCDEFGHIJK."

Nenek happy, yang pacaran 4 bulan cuman A s/d G…
ini dia A s/d K..

Nenek senyum² : "Apa tuch ABCDEFGHIJK ?"
Kakek : "Kamu itu Amazing, Beautiful, Cute, Dynamic, Elegant, Fantastic, Good, Hightech…"
Nenek senang banget ??, tanya lagi : "Yang IJK nya apa ?"
Kakek : "I’m Just Kidding"
Nenek : ">:O>:O=))>:O gombrang… panci jatuh..

Wakakakakakakakakakakaka... ^^
===============================================================
Cerita Lucu

Seorang anak kelas 1 SD bertanya pada ayahnya : "Ayah sex itu apa?"

Terperanjat kaget, sang ayah berusaha menjawab pertanyaan sang anak. Dia berfikir di jaman modern ini orang tua memang harus terbuka, dan informasi mengenai hal ini memang sudah diberikan kepada anaknya walaupun dia masih SD.

Maka ayahnya menjawab : "Sex itu pembuahan sel telur yang disebut ovum yang ada pada ibumu oleh sel sperma yang ada pada ayah", Jawab sang ayah yg berusaha menjelaskannya.

"Panjang sekali ayah … Mana cukup tempat buat isinya? Ayah saja yang isi yah … Aku bingung." Jawab sang anak sambil memberikan buku tugas bahasa inggris kepada ayahnya.

Di sana tertera :

Name      : ______________________
School     : ______________________
Class       : ______________________
Sex          : ______________________
===============================================================
Suatu hari seorang presiden sebuah negara berkembang pergi melihat pameran lukisan-lukisan. Karena penglihatannya tidak terlalu jelas, maka ia mengajak ajudannya untuk menuntunnya melihat pameran lukisan tersebut.

Di lukisan kedua:
Presiden : "Wow, lukisan ini sangat bagus. Gambar ikannya benar-benar hidup, seperti baru ditangkap dari lautan. "
Ajudan: "Sttt..., Pak! Itu bukan gambar ikan, tapi gambar buaya. :"

Di lukisan kedua:
Presiden: "Lukisan gajah ini mirip aslinya, benar-benar gagah. "
Ajudan: "Shttt... jangan keras-keras Pak. Itu lukisan banteng. :"

Presiden itu kemudian tidak berkomentar apapun hingga beberapa menit kemudian

Presiden: "Wah, sing iki apik tenan. Lukisan monyetnya begitu nyata anatominya. Mirip sekali dengan aslinya, tidak ada bedanya "

Ajudan: "Sssst... Jangan keras-keras Pak. Itu cermin! "
===============================================================
Tips untuk wanita yang pertama kali melakukannya:

1. Berbaringlah dengan tenang, meskipun Anda pasti akan merasa tegang dan grogi.
2. Dia akan mendekat dan menanyakan apakah Anda takut. Kalau dia bertanya demikian, gelengkanlah kepala Anda dengan penuh keberanian.
3. Lalu dia akan mulai memasukan “Perkakas”-nya. Mungkin suhu badan Anda akan meningkat. Tapi tenang saja, karena dia akan melakukannya dengan gentle..
4. Dia akan memandang mata Anda dalam- dalam, dan meminta Anda untuk percaya padanya. Jangan kuatir, dia sudah punya banyak pengalaman dalam hal ini.
5. Senyumnya yang menawan akan membuat Anda sedikit rileks, dan dia akan meminta Anda untuk membuka lebih lebar agar dia dapat masuk dengan mudah. Saat ini mungkin Anda akan memintanya agar melakukan apa yang ingin dia lakukan dengan cepat. Tapi dia tak mau terburu-buru. Dia tidak ingin Anda kesakitan.
6. Dia juga akan menanyakan kalau- kalau Anda merasa sakit. Meskipun berlinang air mata, tetaplah gelengkan kepala Anda, dan meminta dia untuk meneruskannya. Pada moment ini mungkin Anda juga akan merasa sedikit mati rasa.
7. Setelah beberapa saat, Anda akan merasakan suatu kelegaan yang luar biasa, dan dia akan menarik “Perkakas”- nya keluar. Dia akan tersenyum hangat, dan memuji betapa hebatnya Anda.
8. Tersenyumlah sepuas-puasnya, Karena bagaimanapun juga, ini adalah pengalaman pertama Anda yaitu….

CABUT GIGI!
===============================================================
cerita lucu 
Di suatu sekolah, pas jam pelajaran:

Pak Guru : "Tino, bapak perhatiin kamu dari tadi ngantuk saja. Coba jawab pertanyaan bapak dulu. Siapa itu THOMAS ALFA EDISON??"
Tino : "Tidak tau, Pak!"
Pak Guru : "Nah bener kan.... Kalau JAMES WATT kamu tahu??"
Tino : "Apalagi sama dia... Tidak kenal aku!"
Pak Guru : "Kalau ALEXANDER GRAHAM BELL??"
Tino : "Aduh, Pak! Tidak kenal semua Pak!!"
Pak Guru : "Dasar bego banget sih kamu. Itu, semuanya kamu tidak tau ??!!"
Tino : "Naahhh, coba Bapak saya tanya: Bapak tau tidak Pak ROHIM?"
Pak Guru : "Siapa dia??"
Tino : "Kalau HAJI ABBAS?! NYOMAN KADAR ?? PETRUS PAIJO KEMIL?!"
Pak Guru : "Stop stop Tino... Siapa mereka itu??"
Tino : "Aku cuma mau ngasih tau Bapak.. Tidak semua orang yang Bapak kenal, aku juga kenal... Orang yg aku kenal, Bapak juga tidak kenal.. Kita ini manusia pak, punya kenalan sendiri-sendiri ­ ­!!"

Pak Guru : "???!!!" *jedotin pala frustasi*
Antara CINTA dan KENTUT ...